BANDA ACEH, MEDIANADNEWS.COM: Tragedi yang menimpa mantan pemain PON Aceh di Papua tahun 2021 Akhirul Wadhan pada Turnamen antar Kampung (Tarkam) di Stadion Krueng Mane, Aceh Utara, Rabu (17/05/2023) sore dapat menjadi pelajaran bagi siapa saja yang akan menggelar turnamen sepakbola, harus memiliki legalitas.
Dimana ada surat rekomendasi dari federasi sepakbola, yakni di Provinsi Asprov PSSI Aceh dan Askab/Askot PSSI kabupaten dan Kota, sebagai salah satu acuan (persyaratan) panitia untuk mengurus izin keramaian gelaran turnamen. Hal tersebut dikatakan ketua umum Asprov PSSI Aceh, H Nazir Adam, SE, MM kepada wartawan, usai membezuk Akhirul Wadhan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Abidin (RSUDZA), Kamis (18/05) malam.
Ketua Nazir Adam yang didampingi Sekumnya Nazaruddin dikesempatan tersebut menambahkan, tragedi yang menimpa Kilul pada turnamen di Stadion Krueng Mane, harus jadi pembelajaran buat semua pemain sepakbola di Aceh, ketika memperkuat tim setiap turnamen yang diselenggarakan di manapun.Mengingat kita selalu mengimbau bahwa, setiap turnamen yang dilaksanakan itu harus ada rekomendasi dari PSSI, jadi kasus yang terjadi di Krueng Mane. Setelah kita telusuri.
Turnamen yang berlangsung tersebut tak ada rekomendasi dari Askab PSSI Aceh Utara. —Saya sudah komunikasi dan konsultasi— dengan Plt Ketua PSSI Aceh Utara, Mansur M Yahya. Ternyata tidak ada rekomendasi turnamen yang digelar oleh panitia di Stadion Krueng Mane, tegas Nazir Adam yang juga Wakil Bupati Pidie periode 2007-2012.
“Jadi izinnya dari mana, saya tidak tahu, izin penyelenggaraan turnamen itu dan saya tidak tahu, yang keluarkan siapa. Padahal sudah ada regulasi, yakni kerja sama PSSI dengan Polri di pusat, bahwa setiap kegiatan penyelenggaraan sepak bola itu harus ada rekomendasi dari PSSI, apapun kegiatan yang menyangkut dengan sepak bola hingga turnamen tarkam sekalipun.
Sementara dalam kaitan kasus “Kecelakaan Kilul di Turnamen tersebut, Nazir Adam menegaskan, yang paling bertanggung jawab yang pertama sekali panitia turnamen yang bisa menjawab.Asprov dan PSSI Aceh Utara tak bisa menyimpulkan, karena panitia tak pernah meminta rekomendasi, bahkan turnamen itu dapat dinyatakan ilegal, itu turnamen ilegal.
Pertama tidak ada rekomendasi dari PSSI wasit yang ditugaskan bukan wasit rekomendasi PSSI (bertugas pribadi) dan tak bisa memverifikasi klub-klub yang ikut dalam turnamen itu, klub-klub yang diikutkan sejatinya harus terdaftar di PSSI, bukan klub karbitan asal-asalan serta tim yang muncul dadakan, jadi begitu kejadian seperti ini, siapa yang bertanggung jawab.
Sanksi untuk Ikhsan Aiyub
Sebenarnya pemain itu (Ikhsan) pernah kita berikan teguran dan sanksi, namun sebagai pemain profesional, seharusnya dia mengerti low off the game bagaimana bermain, apalagi sesama pemain profesional, ini justru memberi contoh yang tidak baik untuk adik-adiknya.”Seorang pemain profesional saja bisa melakukan hal seperti itu, ini satu hal yang tidak bagus yang dilakukan oleh saudara Ikhsan terhadap rekannya Akhirul, tegasnya.
Sembari mengatakan,walaupun turnamen tersebut statusnya ilegal, namun kasus-ini akan tindaklanjut sesuai laporan yang disampaikan ke PSSI. Untuk wasit, jangan mau terlibat dalam turnamen yang tanpa ada rekomendasi PSSI, kalau juga terlibat, PSSI juga akan beri sanksi untuk wasit tersebut. akan ada aturan tersendiri,kita mengimbau kepada seluruh pemain, khususnya pemain-pemain profesional, pemain-pemain muda yang punya harapan, ini untuk hati-hati mengikuti turnamen, jangan asal ikut turnamen, jangan asal ikut turnamen, pelajari turnamennya, siapa panitianya dan ada legalitas.
BEZUK AKILUL di RSUDZA
Bersama Sekjen Nazaruddin dan beberapa rekan mediia, Ketu PSSI Aceh Nazir Adam berkunjung melihat langsung bagaimana keadaan Akhirul Wahdan pasca beberapa saat setelah operasi di RSUDZA, kamis (18/05) malam. Sangat kita sayangkan memang dan sedih, mungkin masa depannya untuk masa 6 bulan harus istirahat.
“Kita memberi semangat agar Kilul tetap semangat dan tabah untuk masa pengobatan ini”,. Kita doakan semoga Akhirul cepat diberikan kesembuhan, bisa bermain kembali seperti sediakala, kita sama-sama ketahui, Akhirul adalah seorang pemain yang pernah mengantar Aceh di PON Papua, dia ini pahlawan, pejuang sepak bola Aceh yang patut jadi perhatian peduli kita semua.
Saya kenal betul pemain yang pernah memperkuat Persiraja Banda Aceh di Liga 1 2021 itu, karakternya, wataknya, dia bagus, dan kita harapkan semuanya memberi perhatian lah untuk kesembuhan Akhilul, karena dia aset masa depan Aceh di pesepakbolaan.Untuk Ikhsan, walaupun si Ikhsan bermain dalam turnamen yang tidak ada rekomendasi dari PSSI, tapi seorang pemain yang melakukan pelanggaran, tetap akan kita berikan sanksi, kita akan minta PSSI Aceh Utara untuk menelusuri kasus di stadion krueng mane dan menyampaikan laporan ke PSSI Aceh untuk tindaklanjut ke Komdis dan mempelajarinya.
Menyangkut sanksinya bagaimana nanti kita serahkan ke Komdis lah.Komdis yang akan memutuskan sanksinya dalam bentuk apa dan bagaimana itu komdis yang akan mempelajari, intinya kasus yang menimpa Kilul segera diproses dan ancaman sanksi untuk siapa saja yang melanggar fair play, tutup bakal calon DPD RI dari Aceh tersebut. (*)