MEDIANADNADNEWS.COM, SELANGOR: Hasil Statistik di Selangor yang diterbitkan baru-baru ini oleh Berita Harian pada 16 Januari 2024 kemarin, yang menunjukkan bahwa Selangor memiliki jumlah anak laki-laki cacat terbesar di Malaysia yaitu 110,480 melalui survei Kesehatan dan Morbiditas Nasional (NHMS) pada tahun 2022, ungkap Muhammad Iqbal Hakim Bin Saiful Affandee, Presiden Kelompok Pemuda Islam Malaysia, Cabang Selangor.
Keadaan ini perlu dikhawatirkan ketika data ini meningkat jika dibandingkan dengan data tahun 2019 dan 2015. Anak yang mengalami stunting didorong oleh berbagai faktor antara lain kurangnya asupan gizi sejak lahir karena kemiskinan dan rendahnya pendidikan dari kedua orang tua dan anak-anak.
Akibatnya, mereka tidak mencapai tingkat pertumbuhan ideal seiring bertambahnya usia. Tingkat kesehatan dan psikososial anak juga akan terpengaruh jika hal ini dibiarkan terjadi tanpa adanya tindakan terus menerus.
Kebijakan dan Rencana Aksi Perkembangan Anak Negara Bagian Selangor 2022-2025 yang merupakan upaya pemerintah Selangor untuk menangani masalah ini melalui beberapa tindakan nyata namun upaya ini perlu disambut bersama oleh semua pihak.
Aksi yang perlu diperkuat antara lain adalah pemberian voucher sembako bagi anak yang lahir dari keluarga berpendapatan rendah serta berbagai program penyadaran bagi seluruh masyarakat. Diantara program ABIM Selangor yang ada adalah program Pendidikan Keselamatan Keluarga dan Anak (PEKA) yang bertujuan untuk memberikan kesadaran khusus kepada keluarga muda.
Program ini menunjukkan bahwa ABIM Selangor berkomitmen dan terbuka untuk menyerukan kerja sama dengan pihak manapun untuk mengurangi masalah stagnasi di Selangor.
Semoga permasalahan ini tidak hanya sekedar menjadi pemberitaan saja, namun dapat menjadi pemicu tindakan positif dan terarah demi kebaikan masa depan anak-anak di negara bagian Selangor. (Gus)
