Oleh : Muhammad Farhan ( NIM : 2010103010146 ) Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala
KABUPATEN Aceh Besar (Abes) adalah salah satu tingkat dua yang terletak di Provinsi Aceh, serta sebelum dimekarkan pada tahun 1970-an, ibu kota Kabupaten Aceh Besar adalah Kota Banda Aceh.
Namun setelah Kota Banda Aceh naik status menjadi Kota Madya, sehingga Ibu kota Kabupaten Aceh Besar dipindahkan Ke Jantho, yang terletak dipinggiran gunungan Seulawah.
Selanjutnya kisah dan aktifitas kehidupan masyarakat Aceh Besar yang terkenal sebagai daerah yang sangat islamis, “dibuktikan banyak Pondok Pesantren yang didirikan para Ulama Aceh dalam Kecamatan di Kabupaten tersebut”.
Sementara itu salah satu sektor peningkatan ekonomi warga., Aceh Besar juga dikenal dengan daerah wisata di Provinsi Aceh dan sudah diakui nasional, “dimana dinasti wisata di Aceh Besar yang sudah dikenal luas hingga wisatawan mancanegara, membuktikan tak kalah dengan daerah lain ditanah air tentang dunia pariwisata”, apalagi warga Abes yang ramah serta selalu memuliakan tamunya, sangat nyaman warga dan wisatawan berkunjung ke objek-objek wisata yang ada di Abes.
Dilihat juga keindahan lokasi wisata di Aceh Besar sangat berfariasi, seperti memiliki sejarah panjang, salah satunya Mesjid Tuha Indrapuri yang berisi koleksi sejarah dan perjuangan Aceh, juga ada wisata bahri (alam), Pantai Lhoknga, Pantai Lampu’uk, Air terjun Lhoong, Kuta Malaka, Pantai Lhok Mata ie dan berbagai tempat wisata indah lainnya.
“Dengan demikian, dari letak giografhis serta segala keindahan alam Aceh Besar, sudah seharusnya Pemkab memikirkan bagaimana objek-objek wisata yang ada di Aceh Besar dapat menarik minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang lebih banyak lagi”.
Pemerintah Aceh Besar kini harus memberi perhatian lebih di sektor pariwisata, dengan cara mengalokasikan anggaran untuk perbaikan infrastruktur, seperti ruas jalan menuju objek wisata yang dinilai belum sesuai harapan. Peningkatan infrastruktur dan pemenuhan pelayanan, demi memberikan kenyamanan bagi pengunjung sangat dibutuhkan.
Tentu apabila kebutuhan-kebutuhan pengunjung dapat dipenuhi, dipastikan menjadi daya tarik tersendiri dan memberikan kepuasan tersendiri terkhusus bagi pengunjung.
Lalu Pemerintah Aceh Besar juga dapat menyelenggarakan event-event di daerah wisata, sebagai salah satu jalan promosi tempat-tempat wisata di Abes.
Mengingat sektor pariwisata sangat menjanjikan dalam meningkatkan nilai ekonomi masyarakat Aceh Besar, “terkhusus masyarakat yang bermukim disekitar daerah wisata dan pesisir. Juga diharapkan pengelolaan daerah wisata dapat dikelola oleh masyarakat setempat, misalnya kalangan pemuda. Hal ini juga dapat meningkatkan rasa memiliki masyarakat terhadap lingkungannya.
Sektor Pariwisata juga dapat manambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) tiap tahun, seperti biaya retrebusi.
Tentu apabila Pemerintah ingin melakukan pengambangan pariwisata harus melibat peran masyarakat, setidak-tidaknya dalam pengawasan maupun pelaksanaannya.
Diharapkan pula pengembangan pariwisata di Aceh Besar mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat demi Aceh Besar yang lebih baik kedepan.
“Serta Pemkab dan instansi terkait dapat mempromosikan tiap saat keunggulan-keunggulan berwisata ke Aceh Besar, sehingga lebih banyak pengunjung baik wisatawan lokal dan internasional berwisata ke Abes. (*)