BANDA ACEH, MEDIANADNEWS. COM: Bersamaan dengen momen memeriahkan Ulang Tahun Ke-2 tahun 2023, pertengahan bulan Juni depan, Sekolah Sepak Bola (SSB) Barona Banda Aceh, akan gelar turnamen sepakbola level usia dini untuk tiga Kabupaten dan Kota, meliputi kota Banda Aceh, Aceh Besar dan Sabang, demikian diutarakan ketua panitia, Ir Khaidir TM, MM kepada online ini, Jumat (19/05/2023) pagi.
Sembari menjelaskan, open turnamen tersebut nantinya akan diikuti 32 SSB menurut kelompok umur, serta mulai berlangsung 16 Juni 2023 mendatang di stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Banda Aceh dan H Dimurthala Lampineung untuk zona Banda Aceh, serta gelaran turnamen dimaksud terus berkesinambungan ke Aceh Besar dan Kota Sabang menurut jadwal umum yang ditetapkan panitia nantinya.
Even level usia dini memang sangat dibutuhkan sebagai regenerasi pemain, serta memberi kesempatan kepada pemain dibawah SSB beraksi diturnamen resmi, guna mengasah kemampuan dan pengalaman tanding, setelah melahap latihan dibawah SSB masing-masing, tambah TM Khaidir. Apalagi turnamen level usia dini, sangat perlu digulirkan secara berjenjang, sehingga dapat menggairahkan pembinaan sepakbola dibawah SSB yang ada di Aceh.
Sekum PSSI Aceh 2014-2018 tersebut juga menjelaskan, dalam perencanaan dan regulasi turnamen, pertama memanfaatkan dua momen dan dua lokasi yang berbeda, di antaranya Stadion Dimurtala Lampineung dan Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya sebagai tempat berlangsung even tingkat pemain bola usia dini tersebut.
“Masing-Masing kick off-Nya nanti, per tanggal 16-18 Juni di Stadion H Dimurthala Lampineung untuk kelompok umur U-14 dan U-16 serta kelompok umur usia dibawah 9 dan 11 berlangsung di SHB Lhoong Raya, digular dari tanggal 23-25 Juni 2023.
Kader Partai NasDem Banda Aceh tersebut menerangkan, “selain sumber anggaran dari sumbangan arang tua wali SSB Barona juga mengharapkan instansi seperti Dispora, KONI dan Penjabat (Pj) Walikota Banda Aceh juga dapat memberi sport materil untuk kebutuhan turnamen dimaksud.
Mengingat pembinaan sepak bola di Aceh tidak hanya ketergantungan pada pelatih dan pemain, hal itu juga sangat bergantung dari kepedulian pemerintah maupun lembaga dan instansi terkait, demi gairah dan kesuksesan tiap even yang dinilai penting untuk pembinaan pemain sepakbola di Aceh, tutupnya. (*)
